BAB
I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan membahas tentang : latar
belakang analisa teologi Pendidikan Agama Kristen (PAK) dalam Kitab sejarah ; rumusan
masalah analisa teologi PAK dalam Kitab Sejarah ; tujuan Analisa teologi PAK
dalam Kitab Sejarah dan manfaat analisa teologi PAK dalam Kitab Sejarah.
Latar
Belakang Analisa Teologi PAK Dalam Kitab Sejarah
Dalam Kitab Suci Agama Kristen terdiri dari Perjanjian
Lama dan Perjanjian Baru dikenal dengan Alkitab. Alkitab terdiri dari Perjanjian Lama (PL) ada
39 kitab, 929 pasal dan 23216 ayat sedangkan dalam Perjanjian Baru (PB)
sebanyak 27 kitab, 260 pasal dan 7957 ayat.
Kitab suci dibagi menjadi beberapa kitab,
dalam PL ada Kitab Taurat yang terdiri dari Kejadian, Keluaran, Imamat,
Bilangan dan Ulangan ; Kitab Sejarah yang terdiri dari : Yosua, Hakim-hakim,
Rut, I Samuel, II Samuel, I Raja-raja, II Raja-raja, I Tawarikh, II Tawarikh,
Ezra, Nehemia, dan Ester ; Kitab Sastra terdiri dari Ayub, Mazmur, Amsal,
Pengkotbah, dan Kidung Agung ; Kitab Nabi-nabi Besar terdiri dari : Yesaya,
Yeremia, Ratapan, Yehezkiel dan Daniel; Kitab Nabi-Nabi Kecil terdiri dari :
Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Zakharia dan
Maleakhi.
Kitab Perjanjian Baru, dibagi menjadi kitab
Injil terdiri dari : Kitab Matius, Markus, Lukas dan Yohanes; Kitab kisah para
rasul dan Surat-surat Paulus yang terdiri dari Kitab Roma, I Korintus, II
Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, I Tesalonika, II Tesalonika, I
Timotius, II Timotius, Titus, Filemon dan Ibrani. Dan kitab yang lainnya yaitu : Yakobs, I
Petrus, II Petrus, I Yohanes, II Yohanes, 3 Yohanes, Yudas dan kitab Wahyu.
Kalau kita cermati berkaitan dengan tugas
yang diberikan dosen kepada saya tentang analisa teologi PAK dalam Kitab
Sejarah maka, saya akan memulai dengan analisa kitab-kitab dalam PL yang terkandung di dalamnya adalah : Kitab
Yosua dengan 24 pasal dan 658 ayat ; Kitab Hakim-hakim ada 21 pasal dan 618
ayat ; Kitab Rut dengan 4 pasal dan 85 ayat ; Kitab I Samuel dengan 31 pasal
dan 811 ayat ; Kitab II Samuel dengan 24 pasal dan 695 ayat ; Kitab I Raja-raja
dengan 22 pasal dan 817 ayat ; Kitab II Raja-raja dengan 25 pasal dan 718 ayat
; Kitab Ezra dengan 10 pasal dan 280 ayat ; Kitab Nehemia dengan 13 pasal dan
407 ayat dan terakhir kitab Ester dengan 10 pasal serta 167 ayat. Dari data tersebut dapatlah kita mempunyai
gambaran bahwa kitab sejarah dengan
total 249 pasal dan 7020.ayat.
Dari uraian di atas maka dapat diperoleh
bahwa menganalisa kitab sejarah dalam konteks Pendidikan Agama Kristen (PAK),
sangat penting, agar kita dapat berkaca dari kitab sejarah khususnya dalam
pengelolaan PAK.
Rumusan Masalah Analisa
Teologi PAK Dalam Kitab Sejarah
Rumusan masalah ini adalah apakah dalam kitab sejarah PL ini ada pasal
dan ayat- ayat yang membahas atau
menyinggung tentang pendidikan agama kristen ?
Tujuan Analisa Teologi PAK Dalam
Kitab Sejarah
Tujuan analisa teologi PAK dalam kitab
sejarah adalah untuk mengetahui gambaran tentang Pendidikan Agama Kristen dalam Kitab Sejarah.
Manfaat Analisa Teologi PAK
Dalam Kitab Sejarah
Manfaat analisa teologi dalam kitab sejarah
adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang Pendidikan agama Kristen
dalam Kitab Sejarah khususnya dalam Perjanjian Lama.
BAB
II
DEFINISI
TENTANG ANALISA TEOLOGI PAK DALAM KITAB SEJARAH
Dalam bab ini akan membahas tentang : Definisi
analisa teologi PAK dalam kitab sejarah ; Kitab-kitab sejarah dalam PL ;
Pendidikan Agama Kristen.
Definisi
Analisa Teologi PAK Dalam Kitab Sejarah
Definisi
Analisa
Dalam linguistik, analisa
atau analisis adalah kajian yang
dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Sedangkan pada
kegiatan laboratorium, kata analisa
atau analisis dapat juga berarti
kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan suatu zat
dalam cuplikan. Namun, dalam perkembangannya, penggunaan kata analisa atau analisis mendapat sorotan dari kalangan akademisis, terutama
kalangan ahli bahasa.
Dalam
wikipedia kata analisis adalah
kata serapan dari bahasa asing (inggris) yaitu analisys.
Dari akhiran -isys bila diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi -isis.
Jadi sudah seharusnya bagi kita untuk meluruskan penggunaan setiap bahasa agar
tercipta praktik kebahasaan yang baik dan benar demi tatanan bangsa Indoesia
yang semakin baik.[1]
Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Edisi III (2001)
Analisis ana.li.sis
[n] (1) penelitian suatu peristiwa atau kejadian(karangan, perbuatan, dsb)
untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb);
(2) Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri
serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yg tepat dan pemahaman
arti keseluruhan; (3) Kim penyelidikan kimia dng menguraikan sesuatu untuk
mengetahui zat bagiannya dsb; (4) penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya;
Definisi
Teologi PAK
Ilmu atau ajaran tentang Allah merupakan
suatu definisi pokok yang cukup baik tentang teologi. Allah umat Kristen adalah Oknum yang aktif,
sehingga definisi yang mula-mula itu tadi harus diperluas meliputi karya-karya
Allah serta hubungan-Nya dengan karya-karya itu, jadi teologi juga berusahaan untuk memahami
ciptaan Allah, khususnya manusia serta keadaannya, dan juga karya penebusan
Allah dalam hubungan dengan umat manusia.
Menurut Millard J. Erikson bahwa definisi
teologi adalah
Bidang studi yang berusaha
untuk menyampaikan suatu pernyataan yang berhubungan secara logis tentang
doktrin-doktrin iman Kristen, yang terutama berdasarkan Alkitab, ditempatkan
dalam konteks kebudayaan pada umumnya, dikalimatkan dalam bahasa masa kini, dan
berhubungan dengan masalah-masalah kehidupan.
Pendidikan Agama Kristen (PAK) merupakan
bagian dari pendidikan Kristen. Dalam pelaksanaannya, pendidikan Kristen maupun
pendidikan agama Kristen berjumpa dengan tantangan dan peluang. Aris
Pongtuluruan mengidentifikasikan beberapa tantangan dan peluang yang dapat
dujumpai dalam konteks ini. Menurutnya, tantangan yang dihadapi oleh pendidikan
Kristen meliputi sumber daya manusia, pembiayaan, kondisi budaya dan agama yang
masih beragam, dan kepedulian gereja yang masih kurang. Sementara peluang yang
dapat dimanfaatkan antara lain tentang program pemerintah mengenai wajib
belajar sembilan tahun, adanya organisasi Majelis Pusat Pendidikan Kristen
(MPPK), dan mitra kerja baik yang ada di dalam maupun di luar negeri.[2]
Menurut
Hieronimus (345-420), Pendidikan Agama Kristen adalah pendidikan yang bertujuan
mendidik jiwa sehingga menjadi Bait Tuhan. “ Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga
adalah sempurna."(Mat. 5:48)
Menurut
Agustinus (345-430), PAK adalah pendidikan yang bertujuan mengajar orang supaya
“melihat Allah” dan “hidup bahagia”.
Dalam pendidikan ini, para pelajar sudah diajar secara lengkap dari ayat
pertama Kitab Kejadian,”Pada mulanya
Allah menciptakan langit dan bumi.” Hingga arti penciptaan itu pada masa
gereja sekarang. Pelajaran Alkitab
difokuskan pada perbuatan Allah.
Menurut
Martin Luther (1483-1548), PAK adalah pendidikan yang melibatkan jemaat untuk
belajar teratur dan tertib agar semakin menyadari dosa mereka dan bersukacita
dalam firman Yesus Kristus yang memerdekakan.
Disamping itu, PAK memperlengkapi mereka dengan sumber iman, khususnya
yang berkaitan dengan pengalaman berdoa, Firman tertulis (Alkitab) dan berbagai
kebudayaan sehingga mereka mampu melayani sesama, termasuk masyarakat dan
negara, serta mengambil bagian dengan bertanggung jawab dalam pesekutuan
Kristen.
Menurut
John Calvin (1509-1661), PAK adalah pendidikan yang bertujuan mendidik
putra-putri gereja agar : 1) terlibat dalam penelahaan Alkitab secara cerdas
sesuai dengan bimbingan Roh Kudus, 2) Turut ambil bagian dalam kebaktian dan
memahami keesaan gereja, 3) Diperlengkapi untuk memilih cara-cara menjelaskan
pengabdian diri kepada Allah Bapa, dan Yesus Kristus dalam pekerjaan
sehari-hari, serta hidup bertanggung jawab di bawah kedaulatan Allah demi
kemuliaan-Nya sebagai lambang ucapan syukur mereka yang dipilih dalam Yesus
Kristus.
Dewan
Nasional Gereja-gereja Kristus di USA (1952), menyatakan bahwa pendidikan agama
Kristen adalah proses pengajaran agar pelajar semakin bertumbuh menafsirkan dan
mempertimbangkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, pendidikan agama Kristen
memanfaatkan pengalaman beragama umat manusia sepanjang abad agar menghasilkan
gaya hidup kritiani. Tujuan pendidikan
agama Kristen adalah memampukan orang menyadari kasih Allah sebagaimana
dinyatakan dalam Yesus Kristus, dan
menanggapi kasih anak Allah, hidup sesuai kehendak Allah, dan bersekutu
dengan sesama. John Dewey menyatakan bahwa pendidikan adalah membentuk manusia
baru melalui perantara karakter dan fitrah, serta dengan mencontohkan berbagai
peninggalan budaya lama masyarakat manusia. Frederick J.Mc. Donald, menyatakan
bahwa pendidikan adalah proses atau kegiatan yang diarahkan untuk mengubah
tabiat.
Definisi
Kitab Sejarah
Kitab sejarah adalah kumpulan kitab-kitab
dalam perjanjian lama yang terdiri dari kitab Yosua, Hakim-hakim, Rut, I
Samuel, II Samuel, I Raja-raja, II Raja-raja, I Tawarikh, II Tawarikh, Ezra,
Nehemia, dan Ester.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa analisa
teologi PAK dalam Kitab Sejarah adalah Penguraian
suatu pokok atas berbagai bagian dan
penelaahan pernyataan Allah kepada manusia untuk memperoleh pengertian yg tepat
dan pemahaman arti keseluruhan dalam Pendidikan Agama Kristen dalam konteks
kitab –kitab sejarah.
BAB
III.
PEMBAHASAN
TENTANG TEOLOGI PAK DALAM KITAB SEJARAH
Dalam perjanjian lama, pribadi pengajar PAK
adalah Allah sendiri, para nabi, hakim, dan pemimpin lainnya. kitab sejarah yang terdiri dari Yosua,
Hakim-hakim, Rut, I Samuel, II Samuel, I Raja-raja, II Raja-raja, I Tawarikh,
II Tawarikh, Ezra, Nehemia, dan Ester.
Maka dari itu kita mulai membahas satu persatu kitab yang ada dalam
kitab sejarah :
Kitab Yosua
Yosua lebih dikenal dengan sebagai pahlawan
daripada sebagai penulis kitab ini. Baik
tradisi maupun kitab ini sendiri mengakui bahwa banyak bahan tulisan berasal
dari Yosua. Sebagian berasal dari hasil
kesaksian pandangan mata, tetapi kemudian seorang penyunting rupanya telah
menyatukan semua bahan ke dalam bentuk yang kita kenal sekarang.
Apa yang diajarkan Yosua tentang Allah :
1. Janji
Allah (Yos. 23 : 14)
Yosua mengajarkan bahwa Allah menggenapi janjiNya. Allah telah menjanjikan tanah itu kepada Musa
dan berjanji bahwa Yosua akan memimpin bangsanya memasuki tanah kanaan.
2. Kehendak
Allah (Yos.13: 1 ; 18:3)
Yosua menegaskan bahwa Allah menginginkan umat-Nya untuk
menguasai tanah itu seluruhnya.
3. Kebaikan
Allah (Yos. 1:12 ; 6:16: 10:8)
Yosua menggambarkan kemurahan Allah yang telah memberikan
negeri itu kepada bangsa Israel dan memberikan mereka kemenangan dalam
pertempuran-pertempuran. Bangsa Israel
harus masih berjuang tetapi hasilnya sudah dapat dipastikan. Betapa besar
anugerah yang Allah berikan kepada umatnya.
4. Kuasa
Allah (Yos. 3:7-17 ; 10 :2)
Yosua melukiskan bahwa Allah lebih berkuasa daripada
pasukan tentara dan kota-kota, bahwa Dialah yang mengendalikan semua kejadian
dalam alam semesta, bahwa Dia lebih besar daripada ketidaktaatan umatNya atau
tipu muslihat bangsa lain, Dia juga dapat mengatasi kekurangan gairah umatnya.
Dalam
konteks PAK, kitab Yosua mau mengatakan bahwa :
1. Tujuan
Pembelajaran
2. Materi
Pembelajaran
a. Kekuasaan
Allah
Allah tidak hanya dipandang sebagai Tuhan Perjanjian yang
berdaulat atas seluruh bangsa Israel, tetapi juga sebagai Allah umat manusia,
berkuasa atas seluruh dunia, yang berkuasa atas bangsa-bangsa dan alam semesta.
Dia mempunyai kuasa untuk melaksanakan janji-janjinya
b. Kesetiaan
Allah
Salah satu yang memungkinkan bangsa Israel melihat
perjanjian itu sebagai dasar dari kehidupan bangsa mereka adalah pengetahuan
bahwa Allah dapat diandalkan sepenuhnya.
c. Kasih
Dasar utama dari perjanjian adalah kasih. Kasih Allahlah
yang memulai perjanjian itu dan memungkinkan kelanjutannya. Tuntutan pertama terhadap manusia ialah bahwa
ia harus mengasihi Allah. Tanpa Kasih hubungan dengan Allah tidak mungkin
terwujud.
d. Penyerahan
Yang Allah inginkan dari umatnya ialah penyerahan total,
kesetiaan yang utuh dan pengabdian dengan sepenuh hati. Semua ini berarti mengikuti kehendak Allah
dalam setiap segi kehidupan Allah dalam setiap segi kehiduapan seperti diatur
dalam perintah-perintah di dalam perjanjian.
3. Metode
Pembelajaran
4. Kegiatan
Belajar Mengajar
5. Evaluasi
Pembelajaran
Kitab Hakim-hakim
Kitab Hakim-hakim merupakan kitab yang
penting karena memberikan gambaran mengenai hubungan antara Yosua, yang
memimpin bangsa Israel masuk ke Kanaan, dengan Saul. Daud dan raja-raja Israel
lainya. Selama masa hakim-hakim, Israel lambat laun belajar untuk menjadi suatu
bangsa dan bukan lagi sebagai dua belas suku yang terdiri sendiri-sendiri.
Dalam kitab Hakim-hakim dalam konteks PAK
adalah :
1. Tujuan
Pembelajaran
2. Materi
Pembelajaran
a. Bahaya
Sinkretisme
Sinkretisme adalah
mencampurkan yang baik dan yang jahat, perkara-perkara Allah dan
perkara-perkara manusia. Ketika bangsa
Israel memasuki Kanaan, mereka menemukan banyak agama yang dapat dipilih. Tampaknya dewa-dewa orang Kanaan dapat
membantu mereka untuk bertani dengan baik dan bertempur dalam peperangan. Tetapi tata ibadah melanggar tata
kesusilaan. Orang Kanaan tetap tinggal
disitu dan bekerja pada orang Israel. Agama orang Kanaan lambat laun
memperlemah bangsa Israel dan merampas mereka dari Allah. Dalam konteks kita
sekarang banyak orang kristen yang meninggalkan Kristus karena gara-gara
pergaulan dan juga karena teman pergaulannya lain kepercayaan. Di Indonesia ada 6 agama yang mana akan
memperngaruhi dalam kehidupan orang Kristen.
Hal inilah dibutuhkan kedewasaan iman kita. Kita tetap mempertahankan
akan iman kita dengan begitu banyak hantaman agama di sekitar kita.
b. Hidup
yang lama diganti dengan hidup yang baru
Orang Kristen diubahkan dari
suatu cara hidup yang lama kepada cara hidup yang baru. Sering kali perubahan ini menyebabkan krisis.
Setelah diubahkan tidak ada jalan untuk berbalik.
c. Pertobatan
Pertobatan merupakan
satu-satunya syarat bagi pembebasan bangsa Israel. Dan kita juga sebagai umat kristen harus
bertobat karena untuk memulihkan hubungan kita kepada sang pencipta
3. Metode
Pembelajaran
4. Kegiatan
Belajar Mengajar
5. Evaluasi
Pembelajaran
Kitab Rut
Kitab Rut digambarkan sebagai kitab tentang
kesetiaan manusia. Kitab ini mau
menceritakan tentang kehidupan bangsa Israel pada waktu itu. Pada dasarnya kitab ini merupakan kisah
persahabatan Rut dengan ibu mertuanya, Naomi.
Dalam kitab Rut ini mau mengatakan bahwa :
1. Tujuan
Pembelajaran
2. Materi
Pembelajaran
a. Kebutuhan
Manusia
Allah tidak pernah memberikan gambaran romantis tentang
kebutuhan manusia. Dalam Rut kita
melihat suatu gambaran realistis mengenai keadaan yang gawat dari dua orang
janda yang pada masa itu tidak mempunyai sarana pengangkutan. Keadaan Naomi lebih buruk lagi karena ia
adalah seoarang asing dari Moab. Allah dapat masuk ke dalam keadaan sosial yang
paling gawat sekalipun dan mewujudkan rencanaNya melalui keadaan itu
b. Kesetiaan
Penyerahan Rut kepada mertuanya merupakan suatu
pernyataan kasih dan kesetiaan yang luar bisa. Allah menghargai kesetian
itu. Rut merupakan nenek moyang dari
sang penebus.
c. Campur
Tangan Allah
Campur tangan Allah dalam kehidupan Rut adalah karena
Allah mempunyai rencana untuk umat manusia.
Betul apa yang di atas dikemukakan bahwa Rut adalah nenek moyang Sang
Penebus.
Dalam kitab Roma 8 : 28,29
8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang
terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
8:29
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari
semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu,
menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
3. Metode
Pembelajaran
4. Kegiatan
Belajar Mengajar
5. Evaluasi
Pembelajaran
Kitab I Samuel
Kitab Samuel bukan semata-mata sebagai
sejarah raja Sameul sampai pada raja Daud, tetapi merupakan cerita tentang
bagaimana Allah menangani umatnya.
Dalam kitab Samuel konteks PAK adalah :
1. Tujuan
Pembelajaran
2. Materi
Pembelajaran
a. Allah
menjawab Doa
Kitab ini menceritakan bahwa Allah menjawab doa yang
sungguh-sungguh, baik doa pribadi maupun doa syafaat. Berdoa merupakan pelayanan. Dalam menjawab doa, Allah memberikan dan melakukan
apa yang secara manusiawi tidak mungkin dilakukan.
b. Allah
memelihara milikNya
Tanpa memandang ketidaktaatan umat-Nya Allah berjanji
untuk melaksanakan misi penyelamatannya dan membela kehormatanNya. Pada
kesempatan ini Allah memberikan kepada umatNya pemimpin-pemimpin yang akan
membawa mereka pada kemenangan.
Jika kita berada dalam kehendak Allah keberhasilan tidak
bergantung pada kekuatan atau keahlian manusia.
Dia dapat mengambil yang terlemah dan memakai mereka bagi kemuliaan-Nya
jika mereka mempercayai Allah.
c. Kita
harus benar dihadapa Allah
Allah memilih dan memakai mereka yang hatinya benar
dihadapan-Nya. Dia memberi karunia,
kuasa dan berkat bagi mereka yang melayaniNya.
Oleh karena itu kita harus benar dihadapanNya, taat dan percaya, jika
kita ingin mengalami berkat-Nya secara berkesinambungan.
3. Metode
Pembelajaran
4. Kegiatan
Belajar Mengajar
5. Evaluasi
pembelajaran
Kitab II Samuel
Kitab II Samuel seringkali dianggap sebagai
sejarah kehidupan Daud. Di dalamnya
tentang keberhasilan, kegagalan dan dosa-dosa Daud, khususnya mengenai
liku-liku dan perjuangan hidup yang harus dialaminya. Daud menjadi pilihan Allah menjadi garis
keluarga yang akan membawa kepada sang penebus.
Di dalam kitab ini, khususnya konteks PAK
dapat disebut sebagai berikut :
1. Tujuan
Pembelajaran
2. Materi
Pembelajaran
a. Allah
memberi kemakmuran dan perlindungan
Umat yang percaya kepada Allah dan mencari kehendak Allah
dalam kehidupan mereka boleh menyerahkan segala masalah mereka kepadaNya. Allah siap untuk memberikan petunjuk dan
manjadi tempat perlindungan di kala susah dan memimpin umatNya
b. Kita
semua rawan terhadap pencobaan
Sifat manusia sama sejak dulu hingga kini, Setan menggoda
kita melalui apa yang kita lihat dan rasakan, tetapi ini tidak berarti bahwa
kita harus menyerah. Kita harus ingat akan kewajiban kita terhadap Allah dan
taat kepada-Nya, dari pada menyerahkan pada keinginan diri sendiri.
c. Keluarga
adalah tempat pembuktian Kasih.
Tidak ada gunanya sukses dalam masyarakat, jika kehidupan
keluarga kita tidak berkenan kepada Allah.
Tempat pertama kita membuktikan kasih-Nya adalah di dalam rumah sendiri
dan dalam hubungan kekeluargaan. Kasih
yang sejati berarti disiplin dan ketaatan.
Demikian orang tua adalah ayah dan ibu yang sejati bagi anak-anak mereka
dan anak-anak adalah putra-putri yang sejati bagi orang tua
d. Meluruskan
hunungan dengan Allah
Pada waktu kita berdosa dan sadar akan kebodohan kita,
tidak ada gunanya untuk menutupi jejak kita.
Yang harus kita lakukan ialah mengakui serta menerima hukuman apapun
yang akan dikirimkan Allah kepada kita.
Dalam hal ini perlu juga kita ingat bahwa segala sukses dan kemenangan
yang telah kita capai bukan merupakan jaminan untuk tidak dapat gagal di masa
yang akan datang. Usia bukan jaminan
terhadap segala cobaan. Kenyataan usia malah dapat membawa godaan-godaan baru
3. Metode
Pembelajaran
4. Kegiatan
Belajar Mengajar
5. Evaluasi
pembelajaran
Kitab I Raja-raja
Kitab 1 Raja-raja merupakan bagian pertama
dari kisah yang pada mulanya merupakan satu kitab yang menceritakan mengenai
kehidupan bangsa Israel selama empat abad sesuah kematian raja Daud dan
pembuangan bangsa Israel ke Babel. Kitab
ini menceritakan bagaimana suatu negara yang kuat dan bersatu terpecah menjadi
dua, bagaimana kerajaan utara yang lebih besar yang terus menerus berpaling
dari Allah akhirnya dimusnahkan.
Bagaimana Yehuda juga gagal untuk memelihara perjanjian dengan Allah dan
bagaimana negara itu juga dilanda bencana, yang mencapai puncaknya pada
pengancuran Yerusalem dan pembuangan besar-besaran ke Babel. I raja-raja merangkum 120 tahun pertama dari
kisah yang lengkap.
Kitab I Raja-raja ini dalam konteks PAK mau
mengatakan bahwa :
1. Tujuan
Pembelajaran
2. Materi
Pembelajaran
a. Kedaulatan
Allah
Allah berdaulat atas bangsa Israel bisa kita temukan di
ayat 9 : 9-18
19:9
Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN
datang kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
19:10
Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam,
karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu
dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih
hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku."
19:11
Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan
TUHAN!" Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung
dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam
angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam
gempa itu.
19:12
Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan
sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.
19:13
Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu
pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang
berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
19:14
Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam,
karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu
dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih
hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku."
19:15
Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang
gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael
menjadi raja atas Aram.
19:16
Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa
bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.
19:17
Maka siapa yang terluput dari pedang Hazael akan dibunuh oleh Yehu; dan siapa
yang terluput dari pedang Yehu akan dibunuh oleh Elisa.
19:18
Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang
tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia."
b. Kebenaran
Allah
Allah mengharapkan umatNya taat dan setia. Setelah negeri
itu pecah I Raja-raja menggambarkan mengenai pemerintah delapan raja Israel dan
empat raja Yehuda.
3. Kegiatan
Belajar Mengajar (KB)
Kegiatan belajar mengajar dalam kitab I Raja-raja,
dilakukan di Istana kerjaan
4. Evaluasi
Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran dalam kitab I Raja-raja, bahwa
bangsa Israel mengalami degradasi tentang ketaatan.
Kitab II Raja-raja
Kitab II Raja-raja melanjutkan kisah tentang
kerajaan Israel dan Yehuda beberapa saat sebelum kematian Nabi Elia, dan
diteruskan sampai Israel dihancurkan dan Yehuda dibuang ke Babel.
Kitab II Raja-raja ini dalam konteks PAK mau
mengatakan bahwa :
1. Tujuan
Pembelajaran
2. Materi
Pembelajaran
a. Hamba-hamba
Allah
Allah tidak selalu memilih
orang yang sama . Sifat Elisa sangat berbeda dengan sifat Elia, tetapi kita
juga dapat belajar dari dia mengenai bagaimana menjadi seseorang pemimpin bagi
Allah :
b. Pelayanan
kepada Allah
a. Pelayanan
menuntut tanggung jawab :
Pelayan-pelayan Allah bertanggung jawab untuk
memperkenalkan siapa Allah.
b. Allah
sering bekerja sama dengan orang-orang yang tidak sempurna. Yoahas dan Yoas
bukanlah raja-raja benar di mata Allah, tetapi mereka berdua mengakui kebesar
kekuasaan Allah dan untuk itu Allah memberkati mereka berdua.
c. Iman
dan tindakan harus berjalan bersama-sama.
3. Metode
Pembelajaran
4. Kegiatan
Belajar Mengajar
5. Evaluasi
Pembelajaran
Kitab
I Tawarikh
Kitab
I Tawarikh merupakan buku sejarah yang khususnya menceritakan pemerintahan raja
Daud (1000-961 SM). Pasal-pasal
pembukaan (1-8) merupakan ringkasan tentang sejarah mula-mula bangsa Israel
dengan menuliskan silsilah keturunan yang dimulai dari Adam dan seterusnya.
Kitab ini secara singkat juga menyebutkan kejatuhan Saul dan kenaikan
Salomo. Sisanya menceritakan mengenai
Daud.
Kitab
ini dalam konteks PAK adalah :
1. Tujuan
Pembelajaran
2. Materi
Pembelajaran
a. Pesan
untuk Gereja
Ibadah harus merupakan :
- Suatu
upacara yang menyenangkan
- Pernyataan
terima kasih yang diwarnai dengan musik
- Perayaan
yang penuh hormat
- Pemujaan
dengan penuh kerendahan hati
Pelayanan
harus :
- Dengan
motivasi yang benar
- Dengan
roh yang benar
- Tidak
dengan sikap acuh tak acuh
- Yang
terbaik bagi Allah
Pembangunan harus :
- Mencerminkan
kebesaran Allah
- Tidak
membatasi visi kita tentang Allah
b. Pesan
bagi orang Kristen
- Percaya
kepada Allah dengan sepenuh hati
- Taatilah
Allah dengan sungguh-sungguh
- Layanilah
Allah dengan penuh sukacita
c. Pesan
bagi orang yang belum percaya
- Allah
bekerja di balik semua yang terjadi di dunia ini
- Allah
tidak boleh dipandang enteng
- Tidak
boleh berlaku jahat terhadap umat Allah.
3. Metode
Pembelajaran
4. Kegiatan
Belajar Mengajar
5. Evaluasi
Pembelajaran
Kitab II Tawarikh
Kitab II Tawarikh menceritakan kisah umat
Allah dengan pemerintahan Raja Salomo.
Kitab ini menelusuri berbagai kejadian yang menimpa yehuda selama hampir
empat ratus tahun sampai akhirnya negeri itu hancur, rakyatnya dibuang dan
ibukitanya dihancurkan (587 SM). Kisah kehancuran ini bukan merupakan kata
akhir Tawarikh. Kalimat-kalimat terakhir
dari kitab ini menunjukkan kepada masa depan yang penuh harapan ketika bangsa
itu dipulihkan melalui maklumat raja Kores.
Kitab II Tawarikh dalam konteks PAK adalah
sebagai berikut :
1. Tujuan
Pembelajaran
2. Materi
Pembelajaran
a. Bagi
pemerintahan dunia
- Allah
mengatur urusan semua bangsa
- Allah
mengharapkan ketaatan dari semua bangsa
- Allah
memakai nasib setiap bangsa untuk melaksanakan kehendakNya
- Allah
lebih kaya dari kekayaan segala bangsa
b. Bagi
orang-orang Kristen yang percaya
Sebagai pelaku ibadah
- Ibadah
harus berpusat pada kebesaran Allah
- Ibadah
memerlukan ketaatan yang sungguh-sungguh
- Ibadah
harus dijaga kekudusannya
- Ibadah
berarti menaikkan pujian dengan penuh kegembiraan
- Ibadah
menyangkut hal memberi dengan sukacita
Sebagai pekerja
- Pelayanan
atas dasar kemauan
- Pelayanan
harus tepat
- Pelayanan
harus ditunjukkan bagi Allah
Sebagai murid
- Kita
harus sering memperbaharui janji kita
- Kita
harus selalu siap mengahadapi pencobaan setiap hari
- Kita
harus mendengarkan suara Tuhan dengan hati-hati
- Kita
harus bertekad untuk menjadi murid yang teguh
3. Metode
Pembelajaran
4. Kegiatan
Belajar Mengajar
5. Evaluasi
Pembelajaran
Kitab Ezra
Kitab Ezra merupakan bagian dari suatu kisah bersambung
yang dimulai dari permulaan I Tawarikh sampai akhir Nehemia.
Kitab Ezra dalam konteks PAK adalah sebagai
berikut :
1. Tujuan
Pembelajaran
2. Materi
Pembelajaran
a. Bagi
para pemimpin Dunia
- Allah
mengatur segala masalah dunia
- Allah
akan memberkati mereka yang memperlakukan bangsa yang tertekan dengan adil
- Allah
akan menghargai mereka yang menepati janji.
b. Bagi
gereja Kristen
- Uang
harus diberikan untuk pekerjaan Allah dengan bebas dan dengan murah hati
- Ibadah
harus dipersembahkan kepada Allah dengan penuh sukacita
- Persatuan
dalam gereja itu penting
- Jagalah
kemurnian penyembahan kepada Allah
c. Bagi
pribadi-pribadi Kristen
- Jadikan
ibadah kepada Allah sebagai prioritas utama
- Jangan
memandang enteng dosa
- Pelajari
Alkitab sungguh-sungguh
- Taatilah
Tuhan secara mutlak
- Percayalah
pada pemeliharaan Allah
- Berilah
persembahan dengan murah hati
3. Metode
Pembelajaran
4. Kegiatan
Belajar Mengajar
5. Evaluasi
Pembelajaran
Kitab Nehemia
Kitab Nehemia adalah kitab yang menceritakan
Nabi Nehemia yang tidak melupakan bangsanya. Ia bersedia meninggalkan kemewahan
dalam istana pergi ke Yerusalem untuk membangun kota Yerusalem. Ia menjadi gubernur sipil dengan kuasa dari
raja Persia.
Kitab Nehemia dalam konteks PAK adalah
sebagai berikut :
1. Tujuan
Pembelajaran
2. Materi
Pembelajaran
a. Contoh
ketika Nehemia menerima kabar mengenai keadaan yang tragis di kota Yerusalem
yang hancur , ia merasa sangat terharus.
b. Nehemia
sebelum melakukan tindakan, ia berdoa.
Pertama-tama yang ia cari adalah Tuhan.
c. Bekerja
untuk Allah tidak pernah tanpa tantangan. Nehemia mendapati bahwa ia mempunyai
musuh baik di dalam maupun diluar kota Yerusalem. Tetapi ia buktikan bahwa selalu ada
kemungkinan untuk menang atas segala tantangan tentunya bersama Allah.
d. Nehemia
mengumpulkan rakyat untuk mendengarkan Firman Allah dan ternyata mereka memberi
tanggapan positif.
3. Metode
Pembelajaran
4. Kegiatan
Belajar Mengajar
5. Evaluasi
Pembelajaran
Kitab Ester
Kitab Ester ini menggambarkan tentang istana
Persia dan adat istiadatnya secara mendatail.
Dan juga kitab ini merupakan salah satu dari dua kitab dalam Alkitab
yang judulnya diambil dari nama wanita.
Ada tiga alasan kenapa kitab ini ditulis : 1) kitab ini untuk
menerangkan kepada bangsa Yahudi mengenai asal
mula Perayaan Purim yang mereka rayakan antara tanggal 13 dan 15 bulan
adar (februari-Maret) lihat Ester 9 : 20 -32 dan 3 : 7 ; 2) Untuk
memperingatkan umat terhadap anti- Semitisme.
Bangsa Yahudi adalah umat Allah yang istimewa.yang menduduki tempat yang
unik dalam sejarah dan mempunyai kuasa untuk bertahan melawan segala yang
jahat.; 3) Kitab ini memperlihatkan kuasa Allah untuk mengendalikan peristiwa
dan memelihara umat-Nya, bahkan pada saat segala sesuatu tampaknya tak
bersahabat dengan mereka.
Kitab Ester dalam konteks PAK adalah sebagai
berikut :
1. Tujuan
Pembelajaran
2. Materi
Pembelajaran
a. Kitab
Ester memberikan keyakinan pada Allah karena Dia memelihara kita.
b. Untuk percaya kepada Tuhan, sebab waktu Tuhan
sangat sempurna
c. Untuk
melakukan apa yang benar dan menyerahkan selebihnya kepada Allah
d. Untuk
bertindak berani tak peduli apapun risikonya
e. Untuk
berdoa dalam saat-saat kristis
f. Untuk
mengasihi golongan minioritas rasial
g. Untuk
mengingat kasih Allah yang istimewa terhadap bangsa Yahudi
3. Metode
Pembelajaran
4. Kegiatan
Belajar Pembelajaran
5. Evaluasi
Pembelajaran
BAB
IV KESIMPULAN
Kesimpulan dari pembahasan tentang analisa
teologi PAK dalam kitab Sejarah adalah
sebagai berikut :
1. Bahwa
kitab sejarah dalam konteks PAK sudah dilaksanakan dengan baik, hanya masalah
tempat, waktu dan fasilitas yang digunakan serta guru atau pengajar adalah
Allah sendiri.
2. Kitab
sejarah yang terdiri dari Yosua, Hakim-hakim, Rut, I Samuel, II Samuel, I
Raja-raja, II Raja-raja, I Tawarikh, II Tawarikh, Ezra, Nehemia, dan Ester.
3. Kitab
Sejarah dalam konteks PAK, sudah berjalan dengan baik, dan kita bisa berkaca
dalam kitab sejarah, dan kita diajarkan bagaimana mengelola pendidikan agaman kristen dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Weinata Sairin, 2000, Partisipasi
Kristen Dalam Pembangunan Pendidikan di Indonesia, Jakarta: BPK Gunung
Mulia.
John Balchim, dkk, 2005, Intisari Alkitab, Jakarta : Persekutuan Pembaca Alkitab.
LAI, 2000, Alkitab,
Jakarta
Sumber
Internet
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis, diposting tanggal 14 April 2014
[2] Weinata Sairin, Partisipasi Kristen Dalam Pembangunan Pendidikan di Indonesia,
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000), 14